Tebing curam tersayatkan jiwa
Angin pun enggan menyapa
Sajak yang sedarinya ku goreskan
Hanya bisa terdiam di antara kegemingan
Jiwa yang melanglang buana
Hanya terpaku saat senja mulai menjemput
Deru ombak yang menjadi saksinya
Hanya bisa berbisik
Jiwa....
Tenanglah....
Untaianmu kan terus berlanjut
Walau sajak angin enggan menyapa
Tapi, harus kau sadari
Di ujung senja sana
Senyummu begitu berarti bagiku
Cahayamu di malam benderang
kan tergores bersama jiwa-Nya.
Saat diamku hadir..
Bibirku hanya bisa terucap..
Maaf....
Senja ini adalah puisi terakhirku
Tanpa sadar buliran bening
Mengalir tiada henti
Musi, 02/12/2010
Angin pun enggan menyapa
Sajak yang sedarinya ku goreskan
Hanya bisa terdiam di antara kegemingan
Jiwa yang melanglang buana
Hanya terpaku saat senja mulai menjemput
Deru ombak yang menjadi saksinya
Hanya bisa berbisik
Jiwa....
Tenanglah....
Untaianmu kan terus berlanjut
Walau sajak angin enggan menyapa
Tapi, harus kau sadari
Di ujung senja sana
Senyummu begitu berarti bagiku
Cahayamu di malam benderang
kan tergores bersama jiwa-Nya.
Saat diamku hadir..
Bibirku hanya bisa terucap..
Maaf....
Senja ini adalah puisi terakhirku
Tanpa sadar buliran bening
Mengalir tiada henti
Musi, 02/12/2010
Assalamualaikum...
BalasHapusSelamat berkarya dan berjaya selalu.
dari,_
http://bajaemas.blogspot.com