Labil jiwaku terhempas di kesunyian
Tebing-tebing yang curam
Menatap begitu tajam
Nanar matanya....
Seakan menenggelamkan jiwa
Hening pun semakin berpadu
Deru ombak bergulung cepat
Merambat di antara pepasiran
Jiwaku hilang...
Hanya ada kata...
Ah,,, kata itu....
Sungguh, telah menjadi batu
Dinginnya dirimu...
Ku genggam bongkahannya
Tetapi, berubah isyarat tak terkira
Kini, aku bagai patung
Bisunya pepasiran
Telah menjadi saksinya...
Kini, biarkan ku sendiri
Di antara kedinginan akan sikapmu
Karna ku ingin...
Ingin menjadi sebuah isyarat pepasiran jiwa
Musi, 24/11/2010
Tebing-tebing yang curam
Menatap begitu tajam
Nanar matanya....
Seakan menenggelamkan jiwa
Hening pun semakin berpadu
Deru ombak bergulung cepat
Merambat di antara pepasiran
Jiwaku hilang...
Hanya ada kata...
Ah,,, kata itu....
Sungguh, telah menjadi batu
Dinginnya dirimu...
Ku genggam bongkahannya
Tetapi, berubah isyarat tak terkira
Kini, aku bagai patung
Bisunya pepasiran
Telah menjadi saksinya...
Kini, biarkan ku sendiri
Di antara kedinginan akan sikapmu
Karna ku ingin...
Ingin menjadi sebuah isyarat pepasiran jiwa
Musi, 24/11/2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar