Bukan aku, diam berarti marah
Bukan pula aku, diam berarti merajuk
Aku memilih diam
Karena sesuatu...
Disini langit malam terbentang
Cahayanya pun senantiasa tersenyum membias
Ingin aku dekap
Tapi, aku sadar...
Ia menjauh
Ah, sudahlah...
Malam ini aku tetap tersenyum
Langit malam tidak mereddup
Cahayanya pun senantiasa mengintai
Dimana pun berada
Aku merindunya...
20.06.2012
20.23
Hancur...
Luluh lantah...
Kini, duniaku kelam
Kepada siapa aku mengadu?
Air mata ini tak bernilai
Sudah lelah aku berlari
Sudah lelah aku mendaki
Tapi, apa yang aku dapatkan
Di sana hanya ada sebongkah batu
Tawa gelak dunia tak lagi peduli
Kini, duniaku tak seceria
Senyum tawanya senyap
Kesyahduan angin hanya sesekali menerpa
Di ujung kerudung tak bersuara
Aku mendengar bisik hatimu
18.06.2012
14.20
Baru kali ini, aku begitu tertatih
Sungguh, aku tidak sanggup...
Tapi, dalam kurun waktu tak terhitung
Tiba-tiba kau hadir dalam hidupku
Setiap detak nadimu
Kau bagai pelita hatiku
Setiap desah nafasmu
Kau bagai rusukku
Sungguh, aku terpukau...
16/06/2012
14.05
Aku tertatih tanpa kata
Aku terombang-ambing di tengah lautan
Masihkah ada jiwa peduli
Tanyaku menggantung
Ingin aku berontak
Tapi, percuma...
Suaraku nyaris habis
01/06/2012
20.18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar