Sabtu, 22 Desember 2012

Puisi di muat di Batak Pos, Medan 1 Desember 2012


Kerudung Jingga


Semburat senja menyamarkan
Kau berlalu tanpa kata
Hanya sebuah senyum yang tercurahkan
Hingga kerudung jinggamu terhempas semilir angin

Dalam keheningan aku menyapamu
Dibalik kerudung jingga
Kau pun tetap tak menjawab
Senyum dan bola matamu yang kau siratkan
Menyimpan sebuah misteri

Siapakah pemilik kerudung jingga itu?
Bolehkah aku mengenalnya lebih dekat
Dan apakah mimpiku akan menjadi nyata?

Ya Tuhan…
Siapakah nama pemilik kerudung jingga itu?
Setiap senyum dan tatapan bola matanya
Sangat meneduhkan jiwa ini

Ya Tuhan…
Ijinkanlah aku bertemunya walau itu hanya sesaat
Karna jiwa ini mulai meronta
Merindu atas kasih dan cinta-Mu yang tak mampu meredam


Palembang, 2008

Puisi di muat di Sumatera Ekpress (Expresi) 6 Juli 2012

Keheningan Malam

Ya, Tuhan…
Di malam yang begitu hening
Aku terkukung membisu
Dinding-dinding putih membeku

Ya, Tuhan…
Di manakah aku saat ini?
Jiwaku terombang-ambing
Aku seperti batang tak bercabang

Ya, Tuhan…
Kuatkanlah imanku
Jadikanlah aku manusia sempurna di matamu
Luluhkan semua dosaku

Ya, Tuhan…
PadaMu, aku bersimpuh
Memohon segala risalah
Di keheningan malam, aku merinduMu



Palembang, 29 Juni 2012      

Puisi di muat di Republika Online 19 April 2012


BALADA RONGGENG


Di tengah keheningan malam. Gendang bertalu-talu. Riuh lampu malam semakin memanas.
Sebuah panggung tidak besar. Sosok perempuan nan jelita. Dengan pakaian khasnya meliuk-liukkan tubuhnya.
Tepuk tangan kembali berpadu. Asap rokok terus mengepul.
Mata nakal mereka terus menatap keelokan penari.
Gendang terus bertalu. Menghentak pinggul penari menggoda hasrat untuk mendekap. Saweran terselip di dada dan gendang ikut bertalu..

Demi sesuap nasi. Ia lakonu kemunafikan ini. Baginya, malam menjadi siang. Siang menjadi malam. Begitulah kata orang. Ronggeng.
Biar kata orang sana-sini. Hatinya bersikeras hanya untuk putrinya semata wayang.
Putri yang senantiasa memberinya cahaya untuk masa depan.

Malam kembali menghentak. Pukulan gendang semakin kencang. Liukkan pinggul serentak dengan kesenyapan malam. Matanya sudah tidak kuat untuk mengikuti hentakan gendang.
Tapi, apa daya demi putrinya. Ia lakukan apa saja. Halal.
Walau sebagian orang mengganggapnya hina. Namun, ronggeng adalah pekerjaan mulia.
Menghibur orang yang tengah jenuh.


Palembang, 2012





PENARI


Malam semakin larut. Suara gendang mengalahkan derik jangkrik.
Sorot lampu meremang di tengah keramaian.
Mata nakal semakin menghasrat.


Air matanya kembali meretas. Tak sanggup ia menahan. Batinnya tersiksa.
Cemoohan. Hinaan. Ia terima. Tapi, apa daya…
Dengan menari ia menghidupi keluarganya.





Palembang, 2012

http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/puisi-sastra/12/04/19/m2pz20-balada-ronggeng-dan-penari



Puisi di muat di Republika Online 21 Maret 2012


Aku Jatuhkan Talak Kepadamu


Tok… Tok… Tok…
Aku jatuhkan talak ketiga kepadamu
Saat ini kau sah
Berada dalam jeruji besi
Di mana semua mata telah menunjukmu…
Kini, canda dan tawamu
Akan menjadi cemooh semua publik

Apakah kau tak lihat saat ini?
Indonesiamu menangis…
Tetapi, di balik itu
Kau permainkan rakyatmu sendiri

Recehan demi recehan
Di kumpulkan untuk hidupnya
Tapi, di balik jasmu yang rapi
Kau buat sebuah pesta kecil
Hingga helak tawamu terdengar
Indonesia yang mendengar
Menjadi malu…
Di manakah rasa hatimu itu?

Kini, wajahmu telah tertunduk…
Perbuatanmu setimpal dengan talak itu
Meja hijau bisu
Telah menjadi saksi perbuatanmu
Selama ini

Hai, jasmu yang rapi…
Renungkanlah perbuatanmu…
Jangan sampai ulahmu terulang kembali…


Palembang, 5 Maret 2011



Dusta Cerita

Pilar-pilar cahaya membumbung ke angkasa
Asap kepul hilang menjadi gelak tawa
Recehan yang berhamburan terselip di antaranya
Sekecil harga tak digubrisnya

Lihatlah…
Rintihan tangis menahan perih
Langkah kaki yang tergontai
Perut kosong demi recehan
Dia sisihkan ke kantong hati

Tapi, apa yang kulihat di balik gedung sana?
Pakaian berdasi yang begitu rapi
Dia simpan seribu cara untuk hidupnya
Masih adakah perasaannya?
Demi bangsa ini
Tanya itu masih menggantung sejuta jawaban

Buih-buih cerita kau janjikan
Kini hanya dusta
Yang kau tinggalkan
Demi bangsa Indonesia
Janjimu hanyalah cerita belaka


Palembang, 5 Maret 2011


Buih Koruptor

Pekat dingin tak kausalami
Lebur jiwa tak kauindahi
Hingga inilah sebab akibatmu

Hai, buih yang terpojok
Lihatlah sosok itu
Diam tanpa kata
Kepul asapnya pun makin menjadi
Warna-warnanya pun tetap kian menarik
Di bisunya dinding-dinding hari

Namun, tak kaupahami
Di luar buihmu
Ada jiwa yang menjerit
Segenggam recehan terus di raihnya

Tapi, di balik itu
Kau buat permainan kecil
Hingga semuanya menjadi sengsara
Kini, buihmu tak lagi khusus
Tetapi buihmu dicap maklumat koruptor
Mata-mata pun yang menatapmu
Enggan hadir untuk membela

Buihmu…
Hanya membisu di antara hari-harimu
Nikmatilah di balik keseragaman…

Palembang, 7 Maret 2011


http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/12/03/21/m187a2-aku-jatuhkan-talak-kepadamu-puisi
http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/puisi-sastra/12/04/12/m2awo1-dusta-cerita-puisi
http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/12/03/21/m187ga-buih-koruptor-puisi

Sabtu, 08 Desember 2012

Sayembara Cerpen dan Puisi untuk Palestina. Bertajuk, “Palestina, Kota Darah dan Air Mata” (Deadline 31 Desember 2012)


Bismillahir rahmanir rahim….
Assalamu’alaikum wr. wb.

Dalam rangka menyambut hari Hak Asasi Manusia Internasional, 10 Desember 2012 dan menyambut kemerdekaan Negara (Baru) Palestina, Penerbit Alif Gemilang Pressindo menggelar Sayembara Cerpen dan Puisi untuk Palestina. Bertajuk, “Palestina, Kota Darah dan Air Mata” Dengan total hadiah senilai 5 Juta Rupiah. Sayembara ini tidak dipungut biaya alias GRATIS.

Syarat dan Ketentuan Lomba :

1. Kategori peserta: Pelajar dan Mahasiswa/Umum

2. Naskah harus asli, bukan hasil jiplakan atau saduran dari karya orang lain.

3. Belum pernah dipublikaskan di media manapun dan tidak sedang diikutkan dalam perlombaan lain.

4. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

5. Tidak mengandung unsur SARA, pornografi maupun hal-hal yang bertentangan dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

6. Tema bebas tapi masih berkaitan dengan Palestina.

7. Diketik dalam format A4, TNR 12, spasi 1.5, dan margin 3 cm.

8. Untuk Cerpen 5.000-12.000 karakter dan puisi 1-2 halaman.

9. Naskah dikirim via email ke agp_for_palestine@yahoo.co.id

10.  Naskah diterima paling lambat 31 Desember 2012.

11.  Setiap peserta boleh mengikuti kedua lomba  CERPEN DAN PUISI dan mengirimkan lebih dari satu karya.

12.  Pengumuman Pemenang 01 Februari 2013 di www.agpressindo.blogspot.com, dan fb: www.facebook.com/agpressindo.

13.  Tiga Naskah pemenang dan 15 Naskah terbaik lainnya akan dibukukan.

14.  Pemenang Sayembara Cerpen akan mendapatkan hadiah berupa :
Juara I: Piala + Piagam Penghargaan + Paket Buku Sastra senilai Rp. 350.000,- + Diskon Penerbitan Indie sebesar 75%  + Kaos Spirit Menulis, “Talk Less Write More” senilai Rp. 75.000,-

Juara II: Piala + Piagam Penghargaan + Paket Buku Sastra senilai Rp. 250.000,- + Diskon Penerbitan Indie sebesar 50%  + Kaos Spirit Menulis, “Talk Less Write More” senilai Rp. 75.000,-

Juara III: Piala + Piagam Penghargaan + Paket Buku Sastra senilai Rp. 100.000,- + Diskon Penerbitan Indie sebesar 25%  + Kaos Spirit Menulis, “Talk Less Write More” senilai Rp. 75.000,-

15.  Pemenang Sayembara Puisi akan mendapatkan hadiah berupa :

Juara I: Piala + Piagam Penghargaan + Paket Buku Sastra senilai Rp. 250.000,- + Diskon Penerbitan Indie sebesar 50%  + Kaos Spirit Menulis, “Talk Less Write More” senilai Rp. 75.000,-

Juara II: Piala + Piagam Penghargaan + Paket Buku Sastra senilai Rp. 150.000,- + Diskon Penerbitan Indie sebesar 25%  + Kaos Spirit Menulis, “Talk Less Write More” senilai Rp. 75.000,-

Juara III: Piala + Piagam Penghargaan + Paket Buku Sastra senilai Rp. 100.000,- + Diskon Penerbitan Indie sebesar Rp. 50.000.-  + Kaos Spirit Menulis, “Talk Less Write More” senilai Rp. 75.000,-

16.  Hadiah pemenang akan dikirim via pos.

17.  Dimohon untuk menyebarluaskan info lomba ini.



“Bangkitkan kepedulian kita, mari menulis untuk Palestina.”

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.”
 (QS. Al-Hujuraat [49]: 15)

 Info Lebih Lanjut:
 085 668 6000 51
 0274-83000 52
 0878-260 000 53
 Atau Fb: www.facebook.com/agpressindo