Warnanya begitu merona
Ingin sekali ku bermain dengannya
Lentikan jemarinya
Sungguh terpukau oleh waktu
Sinarnya yang mulai menghilang
Bersamaan senja yang tersirat
Ku lukis dirinya dengan ribuan warna
Tanpa sadar....
Warnanya sangat memikat hati
Hingga yang memandangnya tak jemu
Andai bisa ku lukis untuknya
Mungkin senyum manisnya
Yang terindah kan terus memancar
Bersama warnanya yang sangat menyiratkan hati
Menulis adalah jiwa, hati, dan pikiran yang menyatu satu sama lain dan tak pernah terpisahkan. Ketika goresan bergulir di atas kertas putih bersama tinta hati. Selamat Datang dan Selamat Membaca. Semoga bermanfaat. Keep Smile... ^_^
Minggu, 26 September 2010
Sabtu, 25 September 2010
Ranah Ku
Ranah
ku kembali di perpaduan cinta
Ranah
haruskah ku menangisimu kembali
Ranah
andai waktu dapat kembali ku kan selalu setia menunggu
Namun, Ranah tempatku berpijak
telah hanyut bersama reribuan air yang tak terhitung dari langit...
ku kembali di perpaduan cinta
Ranah
haruskah ku menangisimu kembali
Ranah
andai waktu dapat kembali ku kan selalu setia menunggu
Namun, Ranah tempatku berpijak
telah hanyut bersama reribuan air yang tak terhitung dari langit...
Senin, 20 September 2010
Kau Terindah
Pekat malam yang mendera di jiwa
Membuat jiwaku semakin menggelora
Bersama mimpi indah yang di janjikan
Semilir angin berhembus di antara langit-langit terbentang
Begitu indah ketika hembusan itu
Menyimpan siratan kalbu cinta
Bah, merona cahya cinta bertasbih
Tatapan matamu
Senyum manis dari bibirmu
Untaian syahdu dari ucapmu
Semakin membuatku terpesona
Di mataku
Kau begitu terindah
Hingga deru rindu yang kau tebarkan
Semakin membuatku terus menggepakkan
Sayap-sayap cinta
Hingga semuanya terjawab
Di balik janur yang terbentang di hati
Membuat jiwaku semakin menggelora
Bersama mimpi indah yang di janjikan
Semilir angin berhembus di antara langit-langit terbentang
Begitu indah ketika hembusan itu
Menyimpan siratan kalbu cinta
Bah, merona cahya cinta bertasbih
Tatapan matamu
Senyum manis dari bibirmu
Untaian syahdu dari ucapmu
Semakin membuatku terpesona
Di mataku
Kau begitu terindah
Hingga deru rindu yang kau tebarkan
Semakin membuatku terus menggepakkan
Sayap-sayap cinta
Hingga semuanya terjawab
Di balik janur yang terbentang di hati
Sabtu, 18 September 2010
Belaian Hangat Seorang Nenek
Lembayung senja begitu manis
Ingin ku dekap bersama relungan jiwa
Resah jiwa melanglang buana
Ku tempuh dengan pasti
Sejenak, rinduku mendera
Bagaikan kupu-kupu mencari nektar
Kepakan ini terasa lemah
Raut wajahmu yang begitu kerut
Ketika tersenyum
Sangatlah menawan di hati
Tak tersadarkan tetes air mata
Mengalir tiada henti
Ingin sekali menghentikan langkahmu
Namun, tak begitu pedulinya
Hingga harus meninggalkan diri ini seorang
Diam... Diam... Diam...
Tak satupun kata yang terucap
Kecuali, Kecup sayang dari seorang cucu
Melepaskan, kepergiannya
Seolah di balik pelupuk matamu
Menyimpan sejuta kerinduan
Walau itu hanya sesaat
Kini, kenangan bersamamu
Semakin terasa.......
Hanya wajah teduhmu, Nek...
Dan tak luput belaian hangat ketika saat tidur, Nek...
Ku tetap merindumu...
Ingin ku dekap bersama relungan jiwa
Resah jiwa melanglang buana
Ku tempuh dengan pasti
Sejenak, rinduku mendera
Bagaikan kupu-kupu mencari nektar
Kepakan ini terasa lemah
Raut wajahmu yang begitu kerut
Ketika tersenyum
Sangatlah menawan di hati
Tak tersadarkan tetes air mata
Mengalir tiada henti
Ingin sekali menghentikan langkahmu
Namun, tak begitu pedulinya
Hingga harus meninggalkan diri ini seorang
Diam... Diam... Diam...
Tak satupun kata yang terucap
Kecuali, Kecup sayang dari seorang cucu
Melepaskan, kepergiannya
Seolah di balik pelupuk matamu
Menyimpan sejuta kerinduan
Walau itu hanya sesaat
Kini, kenangan bersamamu
Semakin terasa.......
Hanya wajah teduhmu, Nek...
Dan tak luput belaian hangat ketika saat tidur, Nek...
Ku tetap merindumu...
Langganan:
Postingan (Atom)